Rabu, 07 September 2011

Sumbing 3371 mdpl

Perjalanan yang menyenangkan dan berkesanpun terasa, bertemu dengan sahabat sahabat baru yang biasanya Cuma bias ketemu di dunia maya, sekarang akhirnya bias beremu mereka di alam bebas ditemani dengan canda tawa dan cerita yang membuat senyum berkembang mengiringi perjalanan kami.


Berawal dari dunia maya akhirnya kita bias bersilaturahmi di 371 mdpl. Aku ucapakan terimakasih terlabih dahulu kepada facebook dan operator celluler yang telah menghubungkan kami untuk bias bercengkrama di alam bebas.
1 september 2011

Pagi hari aku harus bangun untuk bersiap siap untuk melakukan perjalanan cilacap – wonosobo. Lumayan jauh sehingga preapare aku siapkan dari awal. Sekitar 3 jam ditempuh dan akhirnya jam 10 pagi aku dan kakakku sudah sampai di basecamp sumbing (3371 mdpl) ternyata tim dari Jakarta, jogja dan magelang belum sampai di basecamp. Sejenak aku melihat kea arah gunung yang nantinya aku daki dalam hati aku berpikir kenapa gersang banget yah,,,kondisinya sama waktu aku mendaki dulu taun 2006 dan 2009 gersang, panas dan debu…setalh menungu beberapa jam tim dari Jakarta sampai juga ridwan, andri, angga, wiwie dan umi serta gentur dari jogja dating juga di susul zhombro dari jogja juga dating jadi tinggal nunggu satu anggota lagi dari magelang. Jam empat sore akhirnya seorang yang ditunggu pun dating cakwo dari magelang. Jadi ada 10 anggota dalam pendakian kali ini.

Jam setengah lima sore akhirnya kita naik di awali dengan doa kami berlahan lahan menapaki jalur pendakian kami memilih mengunakan jalur baru, di sini di pendakian sumbing ada dua jalur dari basecamp garung reco yaitu jalur lama dan jalur baru, jalur lama sudah lama sudah jarang digunakan untuk melakukan pendakian, tapi masih ada beberapa pendaki yang kadang lewat sini walapun jalur lama dan jarang dilewati oleh para pendaki jalurnya masih jelas jadi kemungkinan untuk tersesat lewat jalur ini kecil, kenapa jalur ini sudah jarang dilewati karena jalur ini terlalu terjal dan di kanan kiri di suguhi jurang yang siap melahap para pendaki yang mencoba untuk terjun bebas ke dasar sana,,,heheh lebay ah…jalur baru lewbih landai dari jalur lama dan jurang jarang ditemui kalau mengunakan jalur ini.,namun strukturnya sama dengan jalur lama nanajak, ya iyalah namanya juga naik gunung ya pasti nanjak, berdebu yang sanggat mengangu pernafasan kami, panas karena di sekeliling jalur hanya ada pepohonan pendek dan semak belukar di jalur ini tidak ditemukan lebatnya hutan kaya di pangrango ataupun ciremai, gersang, sumber mata airpun tidak ditemukan jika mengunakan jalur ini sehingga harus membawa air dari bawah untuk kebutuhan pengairan kami.

Jam 6 sore kami sudah sampai di batas pekebunan warga. Oya perkebunan di sini di dominaioleh perkebunan tembakau berbeda dengan kaki gunung yang lain yang biasanya perkebunannya di Tanami dengan berbagai jenis sayur sayuran dan perkebunan teh. Setelah mendaki sekitar satu jam stengah dengan melewati jalur yang menanjak serta debu yang membuat nafas tergangu dan gigi kasar kata si zom..disini kita sholat magrib dan menyiapkan perlengkapan pendakian malam.setelah siap semua kita melanjutkan perjalanan kembali. Selang beberapa menit kita sampai di pos I di sini kita langsung melanjutkan perjalanan. Pendakian yang lumayan berat karena jalur yang full dengan tanjakan tanpa bonus, dan yang sanggat mengagu adalah debu yang aduhhhh ga tahan dah, mungkin kalo naik ke sini mending ga musim kemarau kali ya,,kali,,,,sehingga membuat kamu berjalan lebih lambat dan sebentar sebentar berhenti untuk beristirahat,, tapi cuaca sanggat mendukung dalam perjalanankami di samping suhu yang ga terlalu dingin, angin tidak bertiup kencang, dan kita ditemani bintang berkelap kelip di atas sana dan bulan sabit yang malu malu menampakan keindahanya karena terkadang ditutupi oleh awan tipis yang lambat berjalan ditiup oleh sepoy sepoynya angin malam. Sehingga kita dapat melewati perjalanan ini dengan hamparan lagit yang cerah nan luas dan pemandangan kelap kelipnya suasana kota wonosobo dari atas ketingian yang membuat orang bertanya Tanya ngapain cape cape naik gunung kaya ga da kerjaan meding tidur di rumah berselimut tebal nan hangat,,yang sebenarnya kitapun ga tau jawabanya kenapa kita melakukan ini yang kami tau hanya kita ingin keluar dari zona kenyamanan, karena orang yang berani keluar dari zona aman adalah orang yang akan bias bertahan dalam hiruk pikuk kehidupan. Sebenarnya banyak sekali yang dapat di ambil dari perjalanan suatu pendakian gunung, jika anda ingin mngetahui apa yang terkandung dalam pendakian anda harus merasakan sendiri apa itu pendakian dan anda akan mendapatkan ilmu yang sanggat berharga yang anda tidak akan dapatkan dari bangku sekolah maupun bangku kuliah.

Jalan beberapa jam membuat kita sanggat lelah dan perut mulai brontak karena dari pertama naik cumin diisi nasi goreng sewaktu di basecamp…di tanah yang lumayan datar kita beristirahan dan membuka bekal nasi yang di bawa dari bawah uh mantap nasi, kentang kering di campur teri, bekal dari Jakarta mantep dah enaaakkkk hajar bo…setelah mengisi perut dengan sebungkus nasi dan setumpuk teri, menurutku si kebanyakan terinya dari pada nasinya hehehe…sambil memandang luas langit yang tau di mana ujungnya kami mempersiapkan kembali fisik dan mental untuk melanjutkan perjalanan.. jam 10 kita sampai di pos II, kita beristirahat sejenak disini sambil ngoborl dengan pendaki lain yang emang mereka camp disini…lanjutt,,,,setelah nanjak tanpa bonus dan debu yang semakin membuat hidung kotor minta ampun kita melewati in memoriam pendaki yang bernama tri anton dari Surabaya, semoga engkau tenang di alam sana kawan…

Bener benar ampuun dahhh,,,,naik keatas makin parah jalan yang ga terlalu jelas karena kami Cuma ditemani nyala senter yang hanya bias menembus kegelapan beberapa meter saja, jalanpun mulai membuat pontang panting karena jalan gampang merosot licin bukan karena ujan tapi karena tanah kering yang membuat debu tebal terlihat tersorot oleh nyala senter kami..jam 12 kita sampai di pos III pestan. Kita memutuskan camp disini soalnya badan kami sudah terlalu kepayahan…nyari nyari lapak yang muat untuk tenda kami,seeet seeet seeet dengan jurus orang yang undah ngebet banget istirahat tenda sudah berdiai kuarang dari 10 menit..sebelum istirahat kita sempetin untuk mengisi perut supaya tidur pulses less sambil ngobrol dan bercerita ga terasa waktu dah jam 2 dini hari,,,woooowww dah pagi langsung dah kita bbbboooobbbbooooo met malam…

2 sepetember 2011

Bangun jam 4 yang membuat mata kita ngantuk karena tidur yang kurang nyenyak alnya tempat buat ndiriin tenda terlalu miring ditambah hidung mampet karena mulai terkena flu akibat debu…ada pula yang tidurnya ga nyenyak karena lapaknya diambil sebelahnya yang tidurnya udah kaya keboo, hingga orangnya harus di tiju dulu supaya bangun…sebenernya masih ngantuk tapi apa boleh buat dari pada kesiangan di puncak..hawa dingin yang menusuk tulang pun harus di tembus demi obsesi untuk mengapai puncak 3371 mdpl…sekitar jam setengah lima kita naik untuk mengapai puncak untuk mengibarkan sang merah putih dan memakai batik…batik??ya kita mau pake baju batik nanti di puncak sana..aku tertinggal beberapa ratus meter dari tim yang ke puncak sehingga akupun harus menyusul mereka yang sudah diatas sana..ada 8 orang yang muncak, 2 orang jaga tenda, demi keamanan barang barang bawaan kami, juga mereka sudah pernah muncak ke sumbing dan mereka butuh istirahat lagi jadi mereka tidak muncak di pendakian ini…

Setelah berjalan cepat akhirnya tim tersusul juga jadi kita berjalan bareng mulai pasar watu nama pos diatas tempat camp kami…berjalan menembus dingin diiringi suara sunyi nan lembut angin yang berhembus memakasa kaki kami untuk melangkah menapaki jalur pendakian ini sambil menikmati hamparan langit dan warna kemerah merahan di ujung timur sana yang tertutupi bukit bukti bahwa sang mentari akan menampakan keagungannya..sungguh pemandangan yang menajubkan membuat kami harus secepat kilat untuk mengeluarkan kamera dari tas dan cepret cepret narsis dah,,,berpose, bergaya, pokoknya foto foto dulu mengabadikan momen yang sungguh tidak semua orang mendapatkan keindahan ini,,,langit yang membiru terhampar luas dan hangatnya sang surnya mulai terasa,,,angin yang tadinya dingin menusuk tulang berganti dengan angin sejuk yang membuat kami lebih semangat,,saking semangatnya anak anak mulai terkena penyakit pagi,,,satu orang terserang di pasar watu yang sebelumnya ada satu anggota yang terserang pada saat perjalanan malam menuju pos II,,jadi udah dua orang yang terserang..berjalan melangkah melewati batu batu yang berdebu sebelum sampai pos watu kotak,,dua orang lagi terkena serangan pagi jadi kita harus nungu mereka..nunggu lagi,,,,mentari yang hangat mulai memanasi perjalanan kami dan setelah berjalan sekitar 2jaman kita sampai watu kotak kita buka logistic yang kita bawa yang sebenarnya diperjalanan tadi kita sudah menghabiskan logistic cukup banyak,,,dan air,,,ternyata air yang tersisa tinggal beberapa teguk saja,,,hah kacau ternyata air yang di bawa 1,5 liter saja untuk ber8 dengan medan pendakian yang minta ampun seperti ini,,,kami pun mulai droop untuk melanjutkan untuk ke puncak karena udah ga ada air,,tau salah siapa kenapa Cuma bawa air segitu yang pasti kelalaian semua anggota tim,,,nangung amat udah setengah jalan masa harus turun,,kita memutuskan melanjutkan perjalanan tanpa air, berharap nanti diperjalanan bertemu dengan pendaki lain yang punya air lumayan bias buat membasahi kerongkongan yang kering keronta yang ternyata merekapun kehabisan air..diatas watu kotak satu lagi terkena serangan pagi,,,ya ampun kenapa banyak banget yang kena serangan pagi apa pada salah makan pa gimana tadi malam,,akhirnya dengan susah payah tanpa air kita sampai puncak buntu,,puncak sumbing yang bias kita tembus…kita tidak meneruskan kepuncak sejati karena air dan waktu yang membatasi kita di samping jalur menuju puncak sejati yang extreme membuat kami mengurungkan niat kami untuk menuju puncak sejati..sampai di puncak jam 10 pagi benar benar lamreee sekali harusnya 3 atau 4 jam sudah nyampai puncak kita hamper 5,5 jam

Samapa di puncak langsung dah yang tadinya berteriak air air air berubah menjadi aku foto donk,,aku foto donk..uh dasar…hilang sudah dahaga yang dirasakan dengan dibayar dengan kepuasan sudah mencapai puncak disuguhi pemandanagan negeri di atas awan yang terhampar luas dan birunya langit yang jauh disana serta pemandangn dibawah sana terlihat jalur naik yang kita lewati tadi sungguh menajubkan sehingga kita melupakan semua beban di hati kita hanya ada kebahagiaan di puncak ini,,ini lah suasana puncak yang membuat orang akan kembali lagi untuk mendaki puncak puncak tertinggi lainnya.

Setelah hamper satu jam kita menikmati indahnya dan damainya puncak dan stelah mengibaarkan sang merah puti serta berpose dengan batik yang kita pakai akhirnya kita mulai menelusuri jalur turun jalur yang sama pas kita nak…berlahan lahan sambil menahan dahaga yang mulai terasa kembali yang tadinya sempat hilang rasa dahaga itu puncak tadi..samapai di bawah watu kotak kita istirahat dialik batu yang besar untuk mendinginkan badan akmi yang sudah tersengat matahari di ujung kapala kami membuat suasana makin hah banget..istirahat beberapa menit ada pendaki yang sedang naik, pendaki dari Makassar,,wow Makassar Sulawesi booo jauh amirrrr.mereka memngingatkanku pada temen ku yang dari Makassar pula amild namanya temen pas waktu opsi di pangrango bareng forsipala..mereka dating yang membuat kami tersenyum dan tertawa riang kaya anak kecil baru dapet hadiah kenaikan kelas..kami dikasih air hore hore hore akhirnya tengorokan ini basah semuuuaaa…trimakasih banget dah pokoknya…

Sampai di tempat camp jam 2 siang langsung dah menyambar air yang masih tersisa banyak di camp.,,di lanjut istirahat dan memask ria dengan menu yang ga tau resep dari mana kami dapat yang penting kelihatan seperti makanan,,yang rasanya kadang aneh banget di lidah,,ah bodo amat di makan aja dah yang penting perut terisi…kita turun jam 5 sore kita packing dan turun,,,,jalur yang nanjak pas kita naik menjadi kaya jurang pas kita turun,,,harus extra hati ahti untuk turun kalo ga hati hati bias terperosok dan jatuh…jalur yang bedeu kembali menghalangi nafas kami,,dengan sesekali melihat pemandangan yang membuat kita tersenyum melihat teman satu tim mlorot jatuh karena ga hati hati,,,kaya anak teka yang main polotan bener bener membuat kami terhibur hahahahaha…di ujung barat sana terlihat matahari yang mulai meneyembunyikan cahayanya yang sungguh membuat kami terpana melihatnya di iringi awan yang membumbung di bawah kami..suasana sunset yang amat mempesona…lanjut kita turun dan sampai basecamp jam 10 malam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar